AGENDA MUSYAWARAH RANTING NU JULI 2018

A. RANTING TANGGUL KULON 1
     Hari        : Senin malam selasa
    Tanggal  : 18 Dzulqodah 1439H / 30 Juli 2018 M
    Jam         : 19.30 WIB
    Tempat   : Kauman


B. RANTING NU MANGGISAN 2
    Hari        : selasa malam rabu
    Tanggal  : 19 Dzulqodah 1439H / 31 Juli 2018 M
    Jam         : 19.30 WIB
    Tempat   : Curahbire Manggisan

MUSYAWARAH RANTING NU SELODAKON


H. Abd Azis Husnan (Wakil Bendahara MWC NU Tanggul) dalam Musyawaran Ranting NU Selodakon

Pagi yang indah pada hari itu bertempat di madrasah diniyah tegalparon desa Selodakon Kec. Tanggul Kab. Jember Jawa Timur, pengurus Ranting NU Selodakon menyelenggarakan musyawarah ranting pada hari / tanggal rabu, 12 Dzulqo'dah 1439 H / 25 Juli 2018 M, agenda 5 (lima) tahunan digelar karena masa kepengurusan 2013-2018 telah selesai. Dalam sambutan pengurus Ranting NU Selodakon, H. Mustain Romli Rais Syuriyah, saya dan jajaran pengurus Ranting memohon maaf dan terima kasih atas pengabdian pengurus, semoga pengurus yang baru lebih baik lagi. Pintanya, sementara sambutan Pengurus Majelis Wakil Cabang NU Tanggul, yang disampaikan oleh wakil ketua MWC, Ust. Syamsul Arifin, meminta ada penguatan NU kedepan, serta tugas ranting kedepan lebih baik lagi, mengingat kedepan tugas kita (NU) bertambah berat baik pembinaan amaliah nahdliyyin, aliran atau faham diluar ahlussunnah wal jamaah annahdliyyah desa Selodakon dan kecamatan Tanggul ini  menjadi tanggung jawab bersama, NU, pesantren dan masyarakat dalam membangun Islam Rahmatallil alamin. Pintanya mewakili Ketua MWC (H. Sanuri) yang sedang sakit sejak sebelum hari raya idul fitri. Sementara Pengurus MWC yang hadir adalah Ust. Achmad Juri (Wakil Rais), Ust. Abd Rozaq (Wakil Rais), Ust. Abu Hasan (Wakil Katib), Ust. Mulyono (Wakil Ketua), Ust. Syamsul Arifin (Wakil Ketua), Ust. Kun Sholehudin (Wakil Ketua), Ust. Nurul Huda (Sekretaris), dan H. Abdul Azis Husnan (Wakil Bendahara).
Peserta Musyawarah Ranting NU Selodakon
Peserta yang hadir cukup banyak yaitu sejumlah 66 (Enam Puluh Enam) orang. Bertindak sebagai ketua sidang tata tertib musyawarah yaitu Ust. Drs. Mulyono (Wakil Ketua MWC), dan notulis sidang Ust. Nurul Huda (Sekretaris MWC), dalam tata tertib berlancar lancer dan kondusif. Session sidang Laporan Pertanggujawaban (LPJ) terjadi dinamika organisasi dan masih dalam batas kewajaran, namun suasana kembali kondusif seiring ditetapkannya H. Musta’in Romli sebagai Rais Syuriyah Ranting NU Selodakon oleh sidang anggota AHWA (Ahlul halli wal Aqdi), untuk tugas atau amanah Ketua Ranting NU Selodakon masa khidmat 2018-2023 dipercayakan kepada Ust. Marzuki (sebelumnya Wakil Bendahara Ranting), beliau mengungguli 10 bakal calon lainnya termasuk ketua petahana, Ust. Amar.
Sekedar diketahui bahwa Ranting NU Selodakon merupakan salah satu ranting NU di kecamatan Tanggul yang kegiatannya aktif bersama ranting tetangga (desa Darungan) yang rutin mengadakan silaturrahmi dengan nahdliyyin dengan mengambil masjid sebagai medianya, dan Ranting NU Selodakon mempunyai 10 (sepuluh) lembaga tingkat ranting salah satunya lembaga pendidikan ma’arif, lembaga bahtsul masail dan sebagainya. Ranting NU Selodakon adalah wilayah pojok kecamatan Tanggul atau timur laut arah mata angina dari alun-alun kecamatan Tanggul yang berpenduduk sekitar 6.184 jiwa (blog desa Selodakon tahun 2015).




MWCNU TANON KANTONGI 15.000 ANGGOTA TERDAFTAR



Sragen,nujateng.com– Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Jawa Tengah, saat ini memiliki jumlah anggota sebanyak 15.000 orang. Jumlah tersebut bukan hanya sekedar klaim, namun berdasar data pada jumlah anggota yang memiliki Kartanu (Kartu Anggota NU).
“Kegiatan Banom dan ranting di sini, alhamdulillah juga hidup semua. Ada baksos, tiap Tahun Baru Hijriyah ada kegiatan khitanan dan nikah massal serta santunan,” terang Ketua Tanfidziyah MWCNU Tanon, Sudarmanto, kepada NU Jateng, tidak lama ini.
Atas semua pencapaian dan prestasi tersebut, NU Tanon diganjar dengan mendapat penghargaan masuk dalam 10 besar pada lomba MWCNU Terbaik se-Jateng, seperti yang dirilis PWNU Jateng belum lama ini.
MWCNU Tanon yang dipimpin Rais Syuriyah KH Mukhlis Mubarok tersebut, bahkan berhasil menempati urutan lima besar, dengan perolehan nilai 75. Meski begitu, Sudarmanto mengatakan masih banyak pencapaian yang ingin diraih dari para pengurus.
“Kami ingin mendirikan BMT atau dengan membuat semacam grosir yang dapat menyediakan kebutuhan pokok warga NU. Bahkan, kalau memungkinkan mendirikan mini market,” ungkapnya.
Dengan demikian, lanjut Sudarmanto, diharapkan NU di wilayah Tanon dapat lebih berpartisipasi dalam menghidupkan perekonomian umat.  

Sumber : https://nujateng.com/

KOMITMEN ORGANISASI DOKTER NU UNTUK NAHDLIYYIN




Jakarta, NU Online
Setelah dikukuhkan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada 14 April 2017 di Malang, Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) terus melakukan penguatan organisasi, di antaranya melalui Silaturahim Nasional (Silatnas).

Silatnas 2018 dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (Unisma), Sabtu (14/7) dengan menghadirkan 108 anggota PDNU secara nasional. Silatnas mengambil tema Membangun Kebersamaan, Mengabdi untuk Negeri.

Ketua PDNU Muhammad S. Niam mengutarakan, PDNU yang pada awalnya PDNU Malangraya sebagai cikal merupakan jawaban dan upaya konkret atas keprihatinan para dokter NU terhadap lemahnya upaya-upaya kesehatan masyarakat oleh jam’iyyah NU.

“Sementara sasaran upaya kesehatan yang dilakukan oleh Lembaga Kesehatan NU tidak banyak melibatkan para dokter NU,” ungkap Niam kepada NU Online, Ahad (15/7).

Karena itu, sambungnya, salah satu tujuan didirikan PDNU adalah untuk menghimpun para dokter NU sebagai salah satu SDM yang harus ikut bergerak untuk berjuang demi kemaslahatan umat melalui profesi mereka dalam bidang kesehatan.

“Pengukuhan PDNU Malangraya dinyatakan sebagai lahirnya cikal bakal PDNU. Silatnas disepakati sebagai lahirnya PDNU secara nasional,” jelasnya.

Target utama perjuangan PDNU, lanjut Niam, adalah diterimanya sebagai banom NU. Hal ini untuk menjembatani kegiatan selama belum diketok palu muktamar sebagai banom, PDNU sementara menjadi organisasi sayap LKNU.

“Keputusan Silatnas juga mengamanatkan pembentukan pengurus mulai PP, PW dan PC PDNU oleh para koordinator yang telah ditunjuk sesuai wilayah kerjanya sebagai persiapan sebelum Konggres PDNU awal November,” tandas Niam.

Hadir dalam kegiatan Silatnas PDNU, Sekjen PBNU HA. Helmy Faishal Zaini, Ketua Dewan Pembina Yayasan Unisma KH M. Tolhah Hasan, dan Ketua PCNU Kota Malang KH Isyroqunnajah, serta 108 dokter NU.


Sumber : http://www.nu.or.id